Senin, 24 Oktober 2011

Usai Operasi Kanker Serviks, Benda Mirip Kasa Keluar Dari Perut



Surabaya - Entah penjelasan apa yang bisa diberikan untuk menceritakan keadaan yang dialami Marjuniati (31). Wanita asal Dusun Sidodadi Desa Karetan Kecamatan Purwoharjo, Banyuwangi, ini menderita kanker serviks (kanker mulut rahim).

Bukannya malah sembuh, keadaan Marjuniati justru semakin parah setelah melakukan operasi kolostomi di Rumah Sakit Surabaya Medical Service (SMS) Jalan Kapuas Surabaya.

Operasi kolostomi merupakan proses pembuatan lubang buatan saluran pencernaan untuk membuang kotoran. Operasi ini dilakukan setelah Marjuniati mengalami infekasi jahitan usai melakukan operasi pengangkatan kanker awal Januari 2011 lalu.

Saluran yang dibuat pada perut bagian kiri Marjuniati ini dimaksudkan untuk membantu proses pembuangan perncernaan. Tapi, setelah operasi dilakukan pada Rabu (27/7/2011), istri Sigit Wahyudi ini mengalami mual dan tak enak makan.

Penderitaan Marjuniati ini berujung pada muculnya semacam kain kasa dari lubang tempatnya membuang kotoran.

"Dikira istri saya, itu kotoran. Tapi saat dipegang kok keras, dicabut sakit. Bahannya seperti kain kasa," kata Sigit Wahyudi (42) saat mengantar istrinya meminta pertanggungjawaban dan perawatan dari RS SMS di Jalan Kapuas, Rabu (14/9/2011).

Pasca operasi, Sigit mengingat bahwa dirinya memang harus membawa kembali istrinya untuk kontrol pada bulan Oktober nanti. Sebab tim medis menjelaskan bahwa pasca operasi, istrinya mesti mendapat perawatan yang cukup serta kontrol kesehatan. Namun belum pula menginjak bulan Oktober, saluran pembuangan Marjuniati menampakkan keganjilan.

Sejak Senin (12/9/2011) lalu bertolak dari Banyuwangi ke Surabaya, Sigit merasa sangat kecewa. Pasalnya, pihak RS SMS dirasa belum ada yang serius mau mendengarkan keresahannya.

Bahkan, saat mencoba untuk bertanya ke beberapa dokter spesialis di RS SMS, Sigit hanya mendapat jawaban bahwa masih banyak operasi lainnya. Saat ditelpon, terang Sigit, dr Marjono yang mengoperasi istrinya mengatakan tidak ada alat semacam kain kasa yang disertakan dalam saluran pembuangan.

Namun, saat ditemui di RS SMS beberapa waktu lalu, Sigit mendapat jawaban yang mencengangkan bahwa benda mirip kain kasa tersebut merupakan salah satu prosedur operasi kolostomi yang dipasang di perut kiri istrinya.

"Sampai sekarang, kalau ditelpon, mereka (pihak RS SMS) bilang tunggu saja, masih ada banyak operasi," terang Sigit.

Kini, Sigit yang ditemani seorang pengacara sedang membuat laporan dugaan malpraktek kepada Polda Jatim. Peristiwa ini membuat Sigit kurang puas dan dikecewakan pihak RS SMS. Lebih dari Rp 60 juta biaya operasi kanker serviks dan operasi kolostomi, namun kondisi istrinya tak kunjung membaik.

"Nah ditambah kalau nanti istri saya dioperasi lagi, biaya lagi," ungkapnya kesal.

Sementara pihak RS SMS yang berusaha dikonfirmasi kompak tutup mulut. Bahkan Humas RS SMS juga menolak berkomentar. "Nanti saja menunggu Dirut RS SMS," kata seorang wanita yang enggan menyebut nama

1 komentar:

  1. Bersabar teman, terus berjuang meminta pertanggung jawaban pihak rumah sakit.mudah2 an cepat terselesaikan. celoet212

    BalasHapus

silahkah tinggalkan komentar